Self-Love vs Narcissism: Menemukan Keseimbangan dalam Mencintai Diri Sendiri

DEPOKPOS – Mencintai diri sendiri adalah hal yang penting dalam hidup kita. Namun, sering kali kita mendengar istilah “narsisme” yang membawa konotasi negatif. Jadi, apa sih sebenarnya perbedaan antara self-love atau mencintai diri sendiri dengan narsisme? Dan bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan di antara keduanya?

Self-love adalah tentang menghargai diri kita sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan, serta merawat kesehatan mental dan fisik kita. Ketika kita mencintai diri sendiri, kita lebih mampu untuk menghadapi tantangan hidup, membuat keputusan yang baik, dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Ini bukan berarti kita egois atau mementingkan diri sendiri, tetapi lebih kepada memberikan perhatian yang layak kita dapatkan. Kita belajar untuk mendengarkan kebutuhan dan keinginan kita, serta memberikan diri kita izin untuk bahagia.

Di sisi lain, narsisme lebih merujuk pada perilaku yang berlebihan dalam mencintai diri sendiri. Narsis sering kali ditandai dengan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhatian, dan pujian dari orang lain. Seseorang yang narsis cenderung tidak peduli dengan perasaan orang lain dan lebih fokus pada diri sendiri. Mereka mungkin merasa superior dan menganggap bahwa mereka lebih penting daripada orang lain. Ini adalah sifat yang tidak sehat dan bisa merusak hubungan serta menciptakan jarak dengan orang-orang di sekitar mereka.

Jadi, bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan antara self-love dan narsisme? Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa mencintai diri sendiri bukan berarti kita harus mengabaikan orang lain. Kita bisa menghargai diri kita sendiri sambil tetap peduli terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Misalnya, kita bisa merawat diri kita dengan baik, tetapi juga memberikan dukungan kepada teman-teman kita ketika mereka membutuhkannya. Ini menunjukkan bahwa kita menghargai diri sendiri tanpa harus merugikan orang lain.

Selanjutnya, kita perlu mengenali tanda-tanda narsisme dalam diri kita. Jika kita mulai merasa bahwa kita lebih baik daripada orang lain atau merasa terganggu ketika tidak mendapatkan perhatian, itu mungkin saatnya untuk merenung. Cobalah untuk melakukan refleksi diri dan tanyakan pada diri sendiri apakah kita benar-benar mencintai diri sendiri atau hanya mencari pengakuan dari orang lain. Mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain adalah langkah yang baik untuk menjaga diri kita tetap seimbang.

Satu cara untuk meningkatkan self-love adalah dengan berlatih bersyukur. Setiap hari, cobalah untuk mencatat hal-hal yang kita syukuri dalam hidup. Ini bisa membantu kita fokus pada hal positif dan menghargai diri sendiri tanpa merasa superior. Selain itu, melakukan aktivitas yang kita nikmati, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman, atau melakukan hobi, juga bisa meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri.

Tentu saja, perjalanan menuju self-love bukanlah hal yang mudah. Kita mungkin akan menghadapi berbagai tantangan dan keraguan di sepanjang jalan. Oleh karena itu, penting untuk bersikap lembut pada diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kita merasa tidak cukup baik atau mengalami kegagalan. Ingatlah bahwa setiap orang berjuang dengan ketidakpastian dan ketidakpuasan diri. Dengan berlatih self-compassion, kita bisa menciptakan ruang yang aman untuk tumbuh dan belajar.

Akhirnya, ingatlah bahwa mencintai diri sendiri adalah perjalanan yang berkesinambungan. Tidak ada yang sempurna, dan kita semua memiliki hari-hari baik dan buruk. Yang terpenting adalah kita terus berusaha untuk memahami diri kita sendiri dan mencari keseimbangan. Dengan cara ini, kita bisa mencintai diri kita dengan tulus tanpa terjebak dalam sikap narsis yang merugikan.

Jadi, mari kita rayakan diri kita sendiri dengan cara yang sehat dan positif! Self-love adalah tentang menerima diri kita apa adanya, sementara tetap membuka hati untuk orang-orang di sekitar kita. Dengan menemukan keseimbangan ini, kita bisa hidup dengan bahagia dan harmonis, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Yuk, mulai hari ini, kita belajar untuk mencintai diri sendiri dengan cara yang positif, agar bisa menjadi versi terbaik dari diri kita dan memberikan dampak baik bagi orang lain di sekitar kita!

Farha nur Fadilah
Mahasiswa Manajemen bisnis syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI