Penggunaan Media Sosial untuk Memperkuat Brand Awareness dalam Kampanye Digital Marketing

DEPOKPOS – Dalam perkembangan dunia bisnis, brand awareness menjadi salah satu aspek penting dalam menentukan kesuksesan sebuah merek pada pasar. Brand awareness merupakan kemampuan konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (David A. Aaker, 1991). Brand awareness menandakan sejauh mana konsumen mengetahui dan mengingat merek tersebut yang akan memengaruhi keputusan serta loyalitas konsumen. Tanpa brand awareness yang kuat, perusahaan akan kesulitan dalam membangun hubungan dengan konsumennya terlebih dalam persaingan pasar yang sangat kompetitif.

Kemajuan teknologi yang sangat pesat ditandai dengan munculnya platform digital, media sosial merupakan salah satu platform digital yang sangat efektif dalam melakukan digital marketing karena memungkinkan bisnis dalam menjangkau audiens yang lebih luas, melakukan interaksi langsung dengan konsumen, serta membangun citra merek melalui berbagai bentuk konten. Platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, X (twitter), dan Facebook tidak hanya memiliki jangkauan yang luas, tetapi juga dapat menjangkau audiens dengan cara personal. Melalui platform media sosial, perusahaan dapat mengimplementasikan digital marketing dari pembuatan konten yang menarik, memasarkan produk secara kolaborasi dengan influencer, hingga membuat kampanye yang dapat memperkuat brand awareness.

Melalui artikel ini, akan dibahas mengenai alasan media sosial penting dalam membangun brand awareness, strategi penggunaan media sosial dalam meningkatkan brand awareness, mengukur efektivitas kampanye brand awareness, serta tantangan dalam meningkatkan brand awareness di media sosial.

Alasan Media Sosial Penting dalam Membangun Brand Awareness

Dalam era digital, media sosial menjadi alat yang sangat efektif dalam membangun brand awareness. Interaksi langsung dengan konsumen menjadi alasan utama bahwa media sosial penting dalam membangun brand awareness. Fitur seperti kolom komentar dan pesan langsung dapat menjadi wadah komunikasi langsung antara perusahaan dengan konsumennya yang dapat meningkatkan engagement, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan. Keaktifan sebuah brand di media sosial dapat meningkatkan kredibilitas brand tersebut, terlebih ketika konsumen melihat ulasan pelanggan, testimoni positif, dan respons cepat dari pihak brand terhadap pertanyaan atau keluhan konsumen.

Salah satu kelebihan utama dari media sosial adalah dapat menyebarkan informasi secara cepat. Konten yang menarik dan relevan dengan minat audiens dapat dengan mudah dibagikan, sehingga akan memperluas jangkauan dan meningkatkan brand awareness. Dengan menggunakan strategi konten yang kreatif dan inovatif, seperti video singkat, infografis, dan kampanye interaktif mengenai brand awareness, sebuah brand dapat memiliki peluang besar dalam mendapatkan perhatian audiens secara luas, dan berpotensi menjadi viral.

Dibandingkan dengan pemasaran tradisional seperti iklan konvensional, pemasaran melalui platform media sosial memiliki biaya yang cukup terjangkau dan menyajikan hasil yang lebih terukur. Dengan strategi iklan yang dibuat mandiri melalui akun media sosial milik sebuah produk tertentu maupun pemasaran yang berbayar, perusahaan dapat mengatur anggaran pemasaran brand mereka sesuai dengan kebutuhan dan tetap menghasilkan performa yang optimal dalam meningkatkan brand awareness produk mereka.

Strategi Penggunaan Media Sosial dalam Meningkatkan Brand awareness

Mengutip dari Jurnal Masarin mengenai strategi media sosial yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan engagement, untuk memaksimalkan brand awareness pada platform media sosial, sebuah brand harus menerapkan strategi yang efektif serta relevan dengan audiens-nya. Beberapa strategi yang dapat digunakan sebagai berikut:

1. Membangun identitas brand
Konsistensi elemen visual dalam brand sebuah produk dapat menjadi sebuah pesan dalam komunikasi yang sangat penting dengan tujuan agar brand tersebut mudah dikenali dan diingat oleh audiensnya. Dalam hal ini meliputi penggunaan logo, warna, serta tipografi yang sama pada setiap platform.

2. Memanfaatkan tren dan hashtag dalam pembuatan konten yang kreatif serta interaktif
Sebuah brand harus menciptakan konten yang menarik agar dapat menjangkau audiens yang banyak serta mengikuti tren yang sedang berlangsung untuk meningkatkan eksposur. Dalam pembuatan konten juga dapat memanfaatkan fitur Reels pada aplikasi Instagram, atau penggunaan media sosial Tiktok yang cenderung lebih mudah untuk viral. User-Generated Content (UGC) juga dapat mendorong konsumen untuk membuat konten mengenai produk dan membagikannya pada platform media sosial.

3. Penggunaan hashtag dalam caption
Penggunaan hashtag dalam copywriting yang terdapat dalam fitur caption juga dapat meningkatkan postingan secara organic. Dengan membuat hashtag brand yang khas seperti #JustDoIt pada brand Nike, hal ini dapat membangun komunitas dalam meningkatkan brand awareness.

4. Berkolaborasi dengan influencer
Melakukan pemasaran melalui kolaborasi bersama influencer merupakan strategi efektif dalam meningkatkan brand awareness. Memilih influencer yang relevan dengan target audiens, menggunakan micro-influencer yang memiliki engagement tinggi, serta mengadakan giveaway atau unboxing experience merupakan strategi dalam berkolaborasi dengan influencer.

5. Menggunakan media sosial ads
Selain pemasaran melalui influencer, perusahaan juga bisa menggunakan layanan media sosial ads yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan spesifik. Dalam hal ini, Facebook dan Instagram Ads cocok untuk meningkatkan awareness melalui gambar dan video, Tiktok Ads efektif untuk target pasar remaja dengan format video pendek, serta Youtube Ads yang cocok untuk kampanye video dengan durasi yang lebih lama.

Mengukur Efektivitas Kampanye Brand Awareness di Media Sosial

Dikutip dari Jurnal Visi Komunikasi desain Indonesia, mengukur efektivitas kampanye brand awareness di media sosial merupakan langkah untuk mengetahui sejauh mana strategi berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui reach (jangkauan) perusahaan dapat mengetahui jumlah pengguna yang melihat konten. Melalui engagement yang terdiri dari likes, komentar, shares, dan saves, menunjukkan seberapa aktif audiens berpartisipasi dengan konten. Impressions (tayangan) merupakan fitur yang dapat mengukur berapa kali konten ditampilkan dan dapat memahami frekuensi tampilan konten pada audiens. Click-Through Rate (CTR) dapat mengukur persentase pengguna yang mengklik tautan dalam konten, metrik ini berguna dalam menilai efektivitas call-to-action dalam kampanye tersebut. dan yang terakhir, Return on Investment (ROI) yang membantu dalam menentukan keuntungan finansial yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dalam kampanye pada platform media sosial.

Tantangan dalam Meningkatkan Brand Awareness melalui Media Sosial

Meningkatkan brand awareness melalui platform media sosial dapat menawarkan peluang besar bagi perusahaan. Namun, hal ini juga diiringi dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi. Menurut penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Komunikasi, tantangan utama dalam meningkatkan brand awareness pada media sosial adalah persaingan yang ketat. Kondisi ini membuat perusahaan harus bekerja lebih keras untuk tetap eksis ditengah kompetitor dengan brand yang serupa, perusahaan harus memahami target, tujuan, dan strategi dalam mengembangkan dan meningkatkan brand awareness.

Tantangan yang kedua adalah perubahan algoritma pada platform media sosial yang memengaruhi visibilitas konten. Perubahan ini menuntut perusahaan untuk menyesuaikan strategi konten agar tetap relevan dan banyak dijangkau oleh target audiens. Tantangan ketiga adalah menciptakan konten yang menarik dan relevan. Dalam hal ini, konten tidak hanya harus bersifat informatif, tetapi juga bersifat engaging untuk mendorong interaksi antara perusahaan dan konsumen untuk menciptakan hubungan yang lebih personal serta meraih loyalitas pelanggan.

Reputasi online juga menjadi suatu tantangan dalam meningkatkan brand awareness pada media sosial. Komentar negatif atau ulasan buruk dapat menyebar dengan cepat dan memiliki potensi dalam merusak reputasi merek. Menanggapi permasalahan ini, perusahaan harus proaktif dalam memantau dan mengelola umpan balik dengan tujuan untuk menjaga citra positif.

Brand awareness memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan sebuah merek, terutama di era digital saat ini. Media sosial menjadi alat efektif untuk membangun brand awareness dalam keberlangsungan interaksi perusahaan dan konsumen, penyebaran informasi yang cepat, dan biaya pemasaran yang jauh lebih terjangkau dari metode pemasaran lainnya. Strategi yang dapat dilakukan meliputi konsistensi identitas brand, pemanfaatan tren dan hashtag, kolaborasi dengan influencer, serta penggunaan iklan berbayar. Efektivitas kampanye dapat diukur melalui reach, engagement, impressions, CTR, dan ROI. Tantangan dalam meningkatkan brand awareness seperti persaingan ketat, perubahan algoritma, pembuatan konten yang menarik, dan manajemen reputasi tetap harus dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, adaptasi dan inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan brand awareness secara berkelanjutan.

Fatma Lisa Madani
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB