Generasi Z dan Media Sosial : Beban Mental di Era Digital

DEPOKPOS – Media sosial kini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari melalui media seperti Instagram dan Tiktok, orang dapat terhubung dan berbagi cerita.

Namun penggunaan media sosial yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapatvmenimbulkan rasa cemas dan kurang percaya diri.

Tekanan untuk selalu tampil sempurna juga dapat meningkatkan stres. Maka penting untuk menggunakan media sosial dengan bijak agar kesehatan mental tetap terjaga. Penggunaan waktu secara efektif dan percaya diri sangat membantu dalam menghadapi pengaruh media sosial.

Menurut Kompas.com yang dilansir pada minggu (22/06/2025) menyatakan bahwa anak remaja saat ini sudah banyak yang memiliki akun media sosial (medsos). Bagi anak-anak remaja yang sudah memiliki media sosial harus terus di awasi oleh orang tua.

Hal ini, bertujuan agar aktivitas anak remaja di media sosial bisa di pantau dan digunakan untuk tujuan positif. Keberadaan media sosial di kalangan remaja ini berdampak pada kesehatan mental mereka.

Dikutip dari jurnal Komunikasi Penyiaran Islam. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Penggunaan media sosial di antaranya adalah di kalangan remaja.

Dalam penggunaan media sosial, remaja biasanya menggunakan untuk membagikan tentang kegiatan pribadinya. Seperti curhatannya dan foto-foto bersama temannya. Dengan menggunakan media sosial, seseorang dengan bebas memberikan komentar serta menyalurkan pendapat kepada pengguna lain tanpa ada rasa khawatir.

Hal tersebut di karenakan penggunaan media sosial seseorang penggunanya dapat memalsukan dirinya dan juga sangat mudah untuk melakukan tindakan kejahatan. Padahal dalam masa perkembangannya, remaja berada dalam fase di minta individu berusaha menjadi jati diri
dan mencoba berbagai hal, termasuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya.

Mari kita bijak menggunakan media sosial demi menjaga kesehatan mental kita. Media sosial memang memudahkan kita berkomunikasi dan mendapatkan informasi, tetapi jika di gunakan tanpa kontrol, dapat memicu kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, batas waktu penggunaan media sosial dan pilih konten yang positif sertan mendidik.

Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dukungan dan pendidikan kesehatan jiwa, bukan sebagai sumber stres. Ayo mulai sekarang, gunakan media sosial secara sehat untuk menjaga pikiran tetap tenang dan jiwa tetap kuat.

Nabila